Hai teman-teman FKIP UMSU (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara), UMSU Kampus terbaik di Medan, kampus unggul dan terakreditasi A!! Teman-teman FKIP UMSU pasti bingung kan terutama jurusan bimbingan konseling yang dapat dibilang calon guru BK ni. Pasti kalian bertanya-tanyakan bagaimana sih cara bimbingan konseling? Padahal kan lagi pandemi? Gak masuk ke sekolah kan? Terus gimana cara nya bisa memberi bimbingan konseling ke murid?
Seperti yang kita ketahui di masa pandemi saat ini, semua dilakukan melalui media digital, semua pembelajaran juga dirumahkan dan dilakukan secara daring. Maka dari itu hal ini merupakan tantangan baru bagi seorang guru dalam memberikan sebuah materi dalam proses daring, tak terkecuali guru BK (Bimbingan Konseling). Guru BK pun dituntut untuk memberikan pembelajaran secara daring, dari yang seharusnya tatap muka.
Pada saat ini, guru BK tetap dituntut untuk memberikan layanan konselingnya meskipun tidak secara tatap muka. Guru BK memberikan layanan pada muridnya menggunakan inovasi yang sesuai dengan era digital ini, guru BK menggunakan teknik Cyber Counseling, dimana teknik ini yaitu menggunakan media konseling secara daring. Media yang digunakan seperti media WhatssApp, atau media lainnya yang bisa membuat murid dapat berkonseling langsung dengan guru BK. Dengan media ini maka guru Bimbingan dan Konseling dapat memberikan layanan kapan saja dan dimana saja sesuai kesepakatan yang dibuat oleh guru BK dan siswa.
Media digital di era sekarang ini pada guru BK, yang melakukan konseling secara online juga tetap bisa tentunya dilanjutkan, karena hal ini juga memiliki manfaat untuk anak yang susah dalam menceritakan masalahnya apabila bertemu secara langsung dengan guru BK nya atau konselornya. Jadi meskipun sekolah sudah tatap muka, media ini masih bisa dilakukan untuk anak yang mimin sebutkan diatas.
Tetapi memang meskipun begitu, banyak tingkat kesulitan yang dimiliki apabila konsultasi secara daring, mulai dari guru BK yang tidak mengetahui karakteristik anak tersebut, dan siswa yang susah percaya dalam menceritakan masalah yang dia miliki. Dengan melakukan secara tatap muka akan membuat anak tersebut merasa lebih nyaman dan memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi tentunya.